Langsung ke konten utama

Santri pun UNBK

Kabar yang begitu menjadi buah bibir disegala media. Kebijakan Kementrian Agama Kabupaten Pacitan untuk lembaga pendidikan yang berada di bawah naunganya harus melaksanakan Ujian
Nasional dengan memakai alat elektronik, dalam hal ini adalah Komputer. Sejak tanggal 9 April 2017 Lembaga pendidikan dalam jenjang Madrasah Aliyah melangsungkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), dan kigiatan itu dilaksanakan selama 4 hari dengan 3 pelajaran wajib dan 1 pelajaran peminatan.
Oleh karena itu Madrasah Aliyah Nahdlatussubban selaku lembaga pendidikan di bawah naungan Pesantren dan Kementrian Agama pada kali ini telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer. "Dengan jumlah peserta 34 tidak menjadikan hal itu sulit atau bahkan membuat para peserta didik minder, karena Para santri harus menglaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer di SMK N 2 Pacitan,  tetapi mereka tetap antusias dan hampir tidak ada rasa kecil hati" terang Kepala Madrasah Aliyah Nahdlatussubban.
Walau dari santri yang mengikuti ujian itu ada berbagai insiden, seperti komputer logout sendiri dan mouse tidak bisa di jalankan. "Hal semacam wajar terjadi karena mungkin teknis yang kurang baik" penjelasan Proktor Ujian.
Semua ujian yang masih menunggu para santri masih ada, seperti Munaqosah, Praktek mengajar, Safari Ramadhan  dan Imtihan Madrasah Dinuyah Ulya. Oleh sebab itu pada hari ini (13/4) para santri kelas XII Madrasah Aliyah diperkenankan untuk istirahat di rumah masing-masing hingga hari Senin ( 17/4).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PONDOK PESANTREN NAHDLATUSSUBBAN ARJOWINANGUN PACITAN

Pesantren Nahdlatussubban berdiri sejak tanggal 9 Juli 1964 M. Pesantren yang berada di Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang biasa disebut dengan julukan Lor Jere. Pesantren yang terbentuk dengan kealiman dan keuletan sosok yang menjadi panutan, contoh dan teladan bagi para santri dan masyarakat, beliau adalah putra pertama dari lima bersaudara. Ayah beliau bernama KH. Mohammad Ja’far. Beliau mengenyam pindidikan di Bleber Sidoarjo Pacitan (sekarang menjadi SD IIC) setelah selesai dari satu tempat, beliau kembali mencari nurillahi dengan berkelana dari Kota Pace menuju ke sebuah daerah dengan sebutan Surakarta Hadiningrat atau sekarang bernama Solo. Beliau mengenyam pendidikan di Pesantren Mamba”ul Ulum. Saat mengenyam pendidikan, beliau juga membuat beberapa karangan-karangan yang masih ada sampai sekarang dan dipelajari hingga di luar negeri. Salah satu karangan beliau adalah syair dalam bentuk tulisan Pegon dengan memakai bahasa jawa. Dalam karangan b

JADWAL IMSAKIYAH WILAYAH KABUPATEN PACITAN 1445 H

  Link Download

KH. MASDUKI DJA'FAR

Alm. KH. Masduki Dja'far bukanlah kiai ndeso, bukanhanya kiai domestik tapi juga kiai Mancanegara, terbukti dengan wawancara kami dengan salah satu murid beliau yang sekarang menjadi tokoh didaerahnya (Nur Sambudi). Ia mengatakan bahwa salah satu kitab karangan KH. Masduki Dja'far yang berjudul Mitro Sejati dipelajari di luar negeri, tepatnya di Malaysia dan Singapura.