Langsung ke konten utama

Micro Teaching Tahun 2017

UNBK usai bukan berarti santriwan-santriwati dapat bersenang-senag di kemudian harinya, tetapi mereka harus melaksanakan berbagai pengujian yang telah menunggu untuk dihadapinya.oleh karena itu kelas XII Madrasah Aliyah Nahdlatussubban pada hari Senin (24/4) masih mendapatkan pembekalan berupa ilmu dan pengalaman dalam bidang pendidik (guru).
Mereka harus memberikan ilmu yeng pernah mereka pelajari dalam 6 tahun kemarin. Ilmu itu mereka salurkan melaliu kegiatan pendidikan pembelajaran dalam kelas. kegiatan yang digadang-gadang dapat membuat para santri mendapatkan pembelajaran untuk mereka terapkan di kehidupan mendatang. "Semoga saja mereka dapat melaksanakan ujian ini dengan baik dan outputnya kelak menjadikan bekal mereka di masyarakat", tegas ketua penyelenggara ujian ini.
Ujian ini oleh para Asatidz diberi tema "Praktek Mengajar". Maka dari itu, santriwan dan santriwati kelas XII Madrasah Aliyah Nahdlatussubban harus dan diwajibkan untuk melaksanakan dengan ketentuan dan jadwalnya masing-masing.
Pada kegiatan ini berlangsung selama 1 jam, yang di mulai dari pukul 20.00 WIB hingga Pukul 21.00 WIB. Para santri di berikan waktu 30 menit untuk menyampaikan ilmunya dan pengalamanya sesuai dengan pembagian mata pelajaran yang mereka dapatkan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama satu minggu kedepan dengan schedule yang ada dan peserta akan bergantian menyampaikan berbagai mata pelajaran yang pernah didapatkanya sewaktu duduk di bangku kelas VII hingga kelas XII.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PONDOK PESANTREN NAHDLATUSSUBBAN ARJOWINANGUN PACITAN

Pesantren Nahdlatussubban berdiri sejak tanggal 9 Juli 1964 M. Pesantren yang berada di Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang biasa disebut dengan julukan Lor Jere. Pesantren yang terbentuk dengan kealiman dan keuletan sosok yang menjadi panutan, contoh dan teladan bagi para santri dan masyarakat, beliau adalah putra pertama dari lima bersaudara. Ayah beliau bernama KH. Mohammad Ja’far. Beliau mengenyam pindidikan di Bleber Sidoarjo Pacitan (sekarang menjadi SD IIC) setelah selesai dari satu tempat, beliau kembali mencari nurillahi dengan berkelana dari Kota Pace menuju ke sebuah daerah dengan sebutan Surakarta Hadiningrat atau sekarang bernama Solo. Beliau mengenyam pendidikan di Pesantren Mamba”ul Ulum. Saat mengenyam pendidikan, beliau juga membuat beberapa karangan-karangan yang masih ada sampai sekarang dan dipelajari hingga di luar negeri. Salah satu karangan beliau adalah syair dalam bentuk tulisan Pegon dengan memakai bahasa jawa. Dalam karangan b

JADWAL IMSAKIYAH WILAYAH KABUPATEN PACITAN 1445 H

  Link Download

KH. MASDUKI DJA'FAR

Alm. KH. Masduki Dja'far bukanlah kiai ndeso, bukanhanya kiai domestik tapi juga kiai Mancanegara, terbukti dengan wawancara kami dengan salah satu murid beliau yang sekarang menjadi tokoh didaerahnya (Nur Sambudi). Ia mengatakan bahwa salah satu kitab karangan KH. Masduki Dja'far yang berjudul Mitro Sejati dipelajari di luar negeri, tepatnya di Malaysia dan Singapura.