Kemeriahan dan kebahagiaan dalam rangka hari jadi Kabupaten Pacitan yang ke 272 ini juga dimeriahkan oleh para santri dari PP. Nahdlatussubban Arjowinangun pada acara yang bertempat di Masjid Agung Pacitan. Para santri yang tergabung di Majlis Sholawat Nahdlatussubban (MSN) berkesempatan ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertajuk keagamaan itu. Mulai dari kegiatan di dalam Masjid dan di luar. Beberapa rangkaian kegiatan yang telah menjadi agenda pada hari Sabtu (18/02) salah satunya ialah Gerakan Sholat Subuh Berjamaah. Rangkaian kegiatan Gerakan Sholat Subuh Berjamaah yang dimulai sekitar pukul 03.30 WIB dengan diawali Sholat Tahajud dan Sholat Witir berjamaah serta dilanjutkan acara inti yaitu Sholat Subuh berjamaah dengan diselingi siraman rohani sampai pada sekitar pukul 06.00 WIB dan acara diakhiri dengan alunan Sholawat Nabi bersama para santri-santri PP. Nahdlatussubban.
Pesantren Nahdlatussubban berdiri sejak tanggal 9 Juli 1964 M. Pesantren yang berada di Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang biasa disebut dengan julukan Lor Jere. Pesantren yang terbentuk dengan kealiman dan keuletan sosok yang menjadi panutan, contoh dan teladan bagi para santri dan masyarakat, beliau adalah putra pertama dari lima bersaudara. Ayah beliau bernama KH. Mohammad Ja’far. Beliau mengenyam pindidikan di Bleber Sidoarjo Pacitan (sekarang menjadi SD IIC) setelah selesai dari satu tempat, beliau kembali mencari nurillahi dengan berkelana dari Kota Pace menuju ke sebuah daerah dengan sebutan Surakarta Hadiningrat atau sekarang bernama Solo. Beliau mengenyam pendidikan di Pesantren Mamba”ul Ulum. Saat mengenyam pendidikan, beliau juga membuat beberapa karangan-karangan yang masih ada sampai sekarang dan dipelajari hingga di luar negeri. Salah satu karangan beliau adalah syair dalam bentuk tulisan Pegon dengan memakai bahasa jawa. Dalam karangan b
Komentar
Posting Komentar