Kegiatan Kemah Bhakti yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember itu bukan sembarang agenda yang hanya menjadi isapan jempol belaka. Oleh karenanya para santri beserta pembina Pramuka Gugus Depan 04149/04.150 yang berpangkalan di MA Nhadlatussubban itu sudah menyeleksi beberapa tempat untuk di jadikan bumi perkemahan, untuk sementara waktu yang menjadi sorotan nomer satu adalah lapangan ngloji di Desa Bubakan.
Pesantren Nahdlatussubban berdiri sejak tanggal 9 Juli 1964 M. Pesantren yang berada di Desa Arjowinangun Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan yang biasa disebut dengan julukan Lor Jere. Pesantren yang terbentuk dengan kealiman dan keuletan sosok yang menjadi panutan, contoh dan teladan bagi para santri dan masyarakat, beliau adalah putra pertama dari lima bersaudara. Ayah beliau bernama KH. Mohammad Ja’far. Beliau mengenyam pindidikan di Bleber Sidoarjo Pacitan (sekarang menjadi SD IIC) setelah selesai dari satu tempat, beliau kembali mencari nurillahi dengan berkelana dari Kota Pace menuju ke sebuah daerah dengan sebutan Surakarta Hadiningrat atau sekarang bernama Solo. Beliau mengenyam pendidikan di Pesantren Mamba”ul Ulum. Saat mengenyam pendidikan, beliau juga membuat beberapa karangan-karangan yang masih ada sampai sekarang dan dipelajari hingga di luar negeri. Salah satu karangan beliau adalah syair dalam bentuk tulisan Pegon dengan memakai bahasa jawa. Dalam karangan b
Komentar
Posting Komentar